Dengan sikap yang santai dan ceria, mari kita kenali pemandu wisata hari ini. Setelah perkenalan diri yang humoris dan cerdas, kita akan memulai perjalanan hiking ini. Apa saja hewan, serangga, dan tanaman khusus yang menarik yang akan kita lihat di depan? Ikuti langkah-langkah pemandu, dan Anda akan menemukan bahwa ada begitu banyak cerita menarik yang menunggu untuk Anda jelajahi di padang rumput ini.

Antara tahun 40 hingga 70 Minguo, hampir setiap rumah di pemukiman Xuhai memelihara sapi. Padang rumput ini adalah tempat makan mandiri bagi kerbau-kerbau itu. Jika Anda melihat dengan cermat, Anda akan melihat beberapa lubang bundar di tanah. Lubang-lubang itu semua adalah karya para sapi. Namun, karena potensi bahaya dari sapi yang dapat melukai orang, setelah dilarang untuk merumput secara bebas, padang rumput tersebut secara bertahap menyusut karena digantikan oleh semak-semak, secara bertahap kembali ke keadaan aslinya.

Dari titik tertinggi ini, Anda akan melihat padang rumput yang luas. Ke utara adalah Jalur Kuno Beinan-Langjiao yang terkenal. Dengan mengajukan permohonan sebelumnya, Anda dapat mengikuti jejak para leluhur dan melangkah ke jalur kuno ini. Ke selatan, Anda dapat melihat Pangkalan Peluncuran Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional dan Teluk Bayao. Teluk Bayao juga merupakan titik pendaratan bagi para pengungsi Ryukyuan selama Insiden Mudan. Komunitas Jiupeng setempat menawarkan panduan tur yang menarik. Ketika menginjakkan kaki di pantai yang indah ini, Anda dapat mengenang peristiwa sejarah yang pernah terjadi di sana.

Ini adalah ujung dari Samudra Pasifik. Dari platform observasi ini, Anda dapat melihat luasnya lautan biru. Jika beruntung, Anda bahkan bisa melihat Pulau Hijau dan Pulau Anggrek. Tempat ini juga dianggap salah satu tempat terbaik untuk menonton matahari terbit.